Akhir-akhir ini sering kita lihat seminar-seminar diiklankan melalui media cetak baik local maupun nasional. Dari seminar yang bertemakan motivasi, manajemen dan yang paling sering kita lihat yang bertemakan “how to”. Seperti contoh seminar “financial revolution” yang digagas oleh Mr Tung Desem Waringin, atau seminar “sholat khusyuk” yang dirilis oleh Abu Sangkan dan lain-lain. Demikian juga kalau kita rajin surfing di internet mencari situs-situs yang berkaitan dengan pelatihan-pelatihan apapun jenisnya, maka kita disuguhi dengan beberapa “kesaksian” (testimonial) dari orang yang diungkapkan oleh mereka yang pernah mengikuti seminar atau pelatihan tersebut. Dan biasanya orang-orang yang memberikan kesaksian ini bukan orang sembarangan. Ada tokoh politik, tokoh ekonomi, selebritis, CEO sebuah perusahaan besar dan sebagainya.
Seandainya kita mau perhatikan, fenomena “testimonial” ini merupakan suatu cara baru yang dilakukan oleh provider seminar/pelatihan untuk mendongkrak peminatnya pada suatu even seminar/pelatihan yang akan dilakukan pada waktu tertentu. Bahkan testimony ini ditulis besar-besar sampai memakan space hingga 30 % dari iklan seminar tersebut. Pada media cetak. Dan ternyata cara ini sangat ampuh untuk meningkatkan jumlah peserta seminar/pelatihan yang sebenarnya boleh dikatakan “tidak murah”, namun karena sang pemberi kesaksian adalah orang yang tak diragukan lagi kredibilitasnya, maka kesaksian ini seolah-olah menjadi magnet bagi calon peserta lainnya.
Setelah saya amati pola testimonial ini hamper sama dengan pola “endorsemen” yang dilakukan oleh seorang pengarang buku untuk mendongkrak penjualan bukunya. Banyak buku “bestseller” diendors oleh pakar-pakar pada bidangnya. Contoh yang paling mudah cobalah pehatikan buku “Financial Revolution” karya Mr.Tung Desem Waringin yang memecahkan rekor MURI sebagai buku bestseller yang menciptakan angka yang sungguh spektakuler dihari pertama peluncurannya. Buku ini terjual sebanyak 10.511 eksemplar hanya dalam sehari . Luar biasa!!! Dan sampai sekarang buku ini sudah naik cetak sampai 6 kali ! sekali lagi fantastic!
Buku tersebut diendors antara lain oleh Hermawan Kartajaya, Andrie Wongso, Adreas Harefa, dan Adrew Ho. Siapa yang tak kenal dengan tiga orang pakar tersebut ? Hermawan Kartajaya seorang pakar pemasaran yang sekarang masih menjabat sebagai Presiden markPlus & Co. Andrie Wongso seorang motivator nomor 1 di Indonesia dengan training-training motivasi nya yang sungguh berkesan, disamping sebagai pengarang buku motivasi yang sangat produktif. Andreas Harefa adalah seorang Inspirational Writer, Trainer, dan Speaker tulisan-tulisannya yang bermutu dapat dijumpai pada situs pembelajar. Lalui Andrew Ho seorang penulis buku motivasi yang handal yang banyak mengadopsi pepatah-pepatah China yang bijaksana dan menenangkan. Beliau juga seoorang penulis buku bestseller “Highway to Succes” dan penerima Business Indonesian Award tahun 2004.
Kalau para pakar diatas telah bicara dan memberi kesaksian atas buku Mr Tung Desem Waringin tersebut, siapa yang tidak akan percaya dan bagaimana mungkin orang tidak akan tertarik dan penasaran dengan buku tersebut. Akhirnya buku tersebut laris bak kacang goreng.
Lalu saya berpikir tidakkah ini suatu pengelabuan ? ternyata tidak. Tidak mungkin orang-orang sekaliber mereka akan berkata bohong dan mengorbankan reputasinya untuk memuji-muji buku yang sederhana sebagai karya yang luar biasa. Tidak mungkin mereka akan memberikan kesaksiannya kalau buku yang mereka ulas tidak pernah mereka baca.
Saat merenung tiba-tiba muncul ide untuk mencoba mengadopsi cara demikian untuk memasarkan Shar-e Tabungan Qurban kepada pensiunan yang mengambil uang pensiunnya di kantor saya. Saya undang seorang yang sudah sangat berpengalaman soal trnasaksi dengan BMI untuk memberi testimony/kesaksiannya didepan ratusan pensiunan. Kebetulan ybs juga mempunyai sdikit kemampuan berdakwah.
Tanggal 05 Juni 2007 saya coba menghadirkan beliau saat pensiunan ramai mengantri di loket pensiun. Saya pasang microphone dan sambil menunggu Bapak itu datang saya coba sedikit-sedikit pidato soal tabungan Shar-e . Tabungan yang bebas riba (riba / bunga bank = haram sesuai fatwa MUI) . Saya niatkan kegiatan saya memasarkan Shar-e ini sebagai ibadah untuk mencegah orang lain makan harta riba. Dengan semangat saya menjelaskan segala sesuatu tentang tabungan Shar-e dan saya lihat semua pensiuan mangut-mangut tanda mengerti. Tepat pukul 08.00 yang saya tunggu-tunggu datang juga. Langsung beliau saya persilhakan memberikan kesaksiannya tentang bertransaksi dengan BMI.
Dengan gaya yang sangat alami tanpa kesan menggurui beliau memceritakan panjang lebar pengalamannya soal Shar-e. Diceritakan hilangnya rasa was-was akan termakan harta riba kalau menabung di Shar-e. Hingga lebih kurang 1 jam beliau menyampaikan kesaksiannya, diselingi diskusi ringan dengan para pensiunan yang antusias. Dan hasilnya …. Saat itu juga setidaknya 20 pensiunan mengajukan aplikasi tabungan Shar-e untuk menabung guna persiapan menyambut hari raya Qurban. Ternyata sungguh sangat efektif.
Melihat kesuksesan awal penerapan metode testimonial ini, maka saya merencanakan akan menerapkan juga untuk produk-produk yang lain . Tinggal mencari “sang pemberi kesaksian” dan waktu serta tempat yang tepat….
(arsyawal)